“Comulunimbus Clouds” | Science Poetry
“Comulunimbus Clouds”
Goresan Pena Meka Saima Perdani
Tak dapat
diperhitungkan
Tak dapat
dibayangkan
Suara
gemuruh, kilat, cahaya ,panas
Ah energi
pelepasan itu
Melepas
semua penat dengan menggoyahkan bumi
Melepaskan
muatan listrik di mega sana
Akan kah menjadi
boomerang ?
Aku tak
perlu ditakuti, Jangan hindari
Aku hanya
merangkul bagian tertinggi,
Tiang tiang
metal pencakar langit yang menjulang berujung lancip
Sang
penghantar, katalis di bumi
Ingat akan
Farraday
Aku akan
datang ketika mega sudah murung
Angin yang
bergelincir menyelimuti tubuh
Sesak, udara
terasa pengap
Kuraih
tiang-tiang metal nan lancip yang menantang
Karpet biru
yang menjulang luas seperti bunga kol abu
Comulunimbus...scientist
memanggilku
Menyambar
jajaran tertinggi
Comulunimbus...
Bumi sebagai
pusat penetralanku
Bumi yang
kan setia menarik elektron yang ku miliki
Our
earth...and i only comulunimbus
Tak perlu
lagi kau takuti
Kupancarkan
elektron dari mega biru ku
Memancar
bebas ke bumi
The negative
source of our earth
Aku tercipta
bukanlah tanpa tujuan
Itu semua
karena perbedaan
Perbedaan
potensial bumi dan mega biru ku
Andai....Perbedaan
itu besar,
Mungkin
pembuangan elektron pun tercipta
The
atmosphere... media elektron yang kumiliki
Entah apa
jadinya jika tak ada udara yang menyelimuti
Elektron ku
mampu menembus ambang ambang batas itu...
Batas
isolasi udara , Yang mengisolasi segalanya, semua hening dan bermakna
Sunyi
senyap,
Booom....aku
tak kuasa
Inilah titik
terang ku, suara ku...
Petir,gemuruh,
geluduk ,mereka menyebutnya
Bukan untuk
ditakuti.....Aku tercipta dan hadir...aku comulunimbus
Komentar
Posting Komentar